TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menanggapi cuitan akun anonim di Twiiter, @MataMataRakyat, yang menudingnya menguasai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) demi kepentingan politik dan bisnis minyak.
Dia menegaskan bahwa postingan tersebut tidak benar dan itu merupakan fitnah.
"Saya kagum pada penulisnya, karena serius betul menyiapkan fitnah dan kebohongan dengan keterampilan tinggi," kata Sudirman dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo hari ini, Rabu, 9 Oktober 2019.
Menurut Sudirman, tulisan tersebut sangat terorganisasi sehingga ia menduga penulisnya profesional yang bergerak dalam tim. Mereka bekerja dengan metode cocoklogi, yakni menggabungkan antara fakta dan kejadian lalu dirangkai menjadi seolah-olah betul adanya.
@MataMataRakyat membuat sebuah rangkaian cuitan berjudul 'Membongkar Strategi Jaringan Sudirman Said dalam Menguasai KPK.' Akun anonim tersebut mencuitkan puluhan tulisan dari Sabtu, 6 Oktober 2019 hingga Minggu, 7 Oktober 2019.
Tulisan tersebut menuding Sudirman Said menguasai KPK untuk menguasai jaringan perdagangan minyak di Indonesia. Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), organisasi yang ikut didirikan oleh Sudirman, dianggap dijadikan alat menguasaui KPK.
Anies Baswedan dan penyidik KPK Novel Baswedan pun disebut sebagai jaringan Sudirman Said. @MataMataRakyat menggambarkan muara dari jaringan tersebut adalah organisasi berideologi Islam ekstrem, Taliban.
Tulisan tersebut muncul ditengah kontroversi revisi UU KPK dan pemilihan lima pimpinan KPK. Belakangan muncul tuntutan dari kubu yang menolak revisi UU KPK agar Presiden Jokowi menerbitkan Perpu KPK yang isinya kembali ke UU KPK 2002.
Sudirman Said menyatakan tak tahu siapa yang berada di balik @MataMataRakyat. Dia juga tak bisa memastikan apakah pelakunya pendengung atau buzzer. Soal motif serangan itu, dia mengatakan tak tahu.
"Mau dilaporkan, melaporkan siapa? Tidak ada identitas penulisnya."